Tuesday 8 December 2015

Ahhh...

Entah apa yang terus menerus membuatku malas untuk mengerjakan pekerjaanku di kantor. Setiap pekerjaanku selalu kutunda, kutunda, kutunda sehingga ketika sampai deadlinenya baru aku buru-buru mengerjakannya. Dan hasilnya biasa-biasa saja bahkan bisa dibilang asal jadi. Tidak ada yang membanggakan dari setiap pekerjaan yang kukerjakan tersebut. Padahal idealnya, setiap pekerjaan yang dikerjakan itu harus membuat kita bangga karena kita mengerjakannya dengan sepenuh hati. Seperti mendapat kepuasan batin, itulah seharusnya yang terjadi ketika dengan sungguh mengerjakan pekerjaan kita.

Yang kukerjakan setelah duduk di meja kantor hanya membuka internet, berselancar kesana kemari, mencari hal-hal yang diinginkan. Jika ada yang bagus, maka akan kuunduh untuk kujadikan file-ku, siapa tahu nanti bisa berguna. Duduk diam seperti sedang bekerja, itulah yang kulakukan setiap hari. Seakan-akan jobdes-ku sudah berganti menjadi menjelajah internet saja dan tugas utamaku hanya sebagai selingan.

Aku tahu hal ini tidak patut dikerjakan, tapi entah kenapa hal ini semakin menjadi-jadi dan aku tak dapat menahannya. Malah aku selalu terpacu untuk mencari hal-hal baru lagi di dunia internet dan mengabaikan semua pekerjaanku. "Masih ada hari esok" demikian pikiranku ketika selintas teringat akan pekerjaan utamaku. Termasuk magabut aku selama periode ini. Ya...nikmati sajalah. Jadi teringat 7 tahun yang lalu ketika aku benar-benar magabut karena memang tidak ada lagi pekerjaanku. Saat itu aku malah stress dan merasa tidak nyaman dengan kondisi magabut. Aku malu jika harus digaji tapi tidak melakukan apa-apa. Memang saat itu aku sedang semangat-semangatnya bekerja dan mengembangkan diriku. Tapi ketika pekerjaan utamaku tidak ada lagi, aku malah jadi tidak nyaman. Hal ini diduga yang menjadi salah satu penyebab diriku berada pada level terbawah hidupku sampai akhirnya aku mendapat suatu penyakit, dimana ada benjolan pada leherku bagian kiri yang ujung-ujungnya membuatku harus dioperasi dan dirawat di rumah sakit. Ingin rasanya saat itu untuk resign saja dari kantor karena tidak nyaman dengan kondisi pekerjaan (jobless). Tapi mamaku menasehati supaya aku bertahan saja dulu dan tidak perlu stress dengan pekerjaan itu, nikmati saja. Setelah mendapat pencerahan itu, akhirnya aku menikmati sekali kondisi pekerjaanku. Ada atau tidak ada pekerjaan, tidak mempengaruhi semangatku. Beda dengan saat ini, dimana aku menikmati magabut karena memang aku tidak semangat atau bisa dibilang menurun semangatku untuk bekerja lebih giat di kantorku saat ini. Alasan demi alasan pasti mudah untuk disampaikan terkait kondisi magabut ini. Tapi ya sudahlah....kunikmati saja dulu kondisi sampai aku benar-benar bisa memulihkan semangat kerjaku.

Satu yang terpikirkan olehku supaya semangatku membara dan bergairah lagi yaitu aku harus mendapatkan pekerjaan baru di tempat baru. Hal ini akhirnya mendorongku untuk mulai melakukan apply online terhadap lowongan kerja yang ada. Baru 2 minggu belakangan ini aku mulai giat melakukan apply online. Mudah-mudahan ada panggilan sehingga di awal tahun depan aku sudah bisa mendapatkan semangat baru melalui pekerjaan dan tempat yang baru. Semoga Tuhan berkenan atas apa yang kulakukan ini. Amin

Aku masih tetap punya keyakinan bahwa aku akan lebih maju dan akan semakin maju dan naik untuk ke depannya. Yang kuperlukan saat ini adalah memupuk semangatku, merancang masa depanku, dan dengan giat dan komitmen mengerjakan apa yang perlu kulakukan demi mencapai semua impian dan harapanku. 

Ahhh....serius kali tulisan ini bahhh. Kusudahi dululah....nanti dilanjutkan lagi ya....bye...bye...

Wednesday 8 July 2015

SATU MILYAR TRILIUN RUPIAH atau SATU TRIYAR RUPIAH

Pada saat usiaku maksimal 40 tahun, aku harus sudah memiliki 

"UANG dan ASET Rp 1.000.000.000.000.000.000.000 (SATU MILYAR TRILIUN RUPIAH atau SATU TRIYAR RUPIAH)"

AKU BUKTIKAN AKU BISA MENCAPAI IMPIANKU....AKU BISA...AKU BISA...AKU BISA....YESSSS.....YESSSS.....YESSSSS.....

Meja Kantor PT Merapi Utama Pharma Jakarta, 8 Juli 2015 jam 09:19 AM

Darwin Hermanto Purba Sigumonrong

Wednesday 11 March 2015

Terlambat

Tuhan.....ampuni aku yang kurang bertanggungjawab terhadap diriku sendiri. Hari ini aku terlambat lagi tiba di kantor. Padahal hari ini aku sudah bangun jam 5 kurang 10 menit. Apapun yang menjadi penyebabnya, yang jelas aku terlambat. Hari ini aku terlambat 27 menit. Bangun lebih pagi tidak menjadikan aku bisa tiba di kantor kurang dari jam 8, tapi yang menjadi penyebabnya adalah kebiasaanku yang selalu berangkat pada +/- jam 7.20. Padahal sudah kuketahui lama tempuh dari rumah ke kantor dalam keadaan normal +/- 40an menit. Pagi tadi gerimis dan sudah diketahui jika kondisi seperti itu, pastilah kemacetan akan menjadi-jadi. Yang biasanya tidak macet akan menjadi macet. Yang sudah macet, pasti lebih macet lagi. Memang sulit mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik jika tidak ada kemauan yang keras. Aku butuh pertolonganMu ya Tuhan. Aku butuh kekuatan dariMu. Aku butuh hikmat dariMu. Aku mau tiba di kantor sebelum jam 8 pagi. Tolonglah aku ya Bapa. Tolonglah aku untuk merubah kebiasaan buruk ku ini. Dalam nama Tuhan Yesus, aku memohon doa ini. Amin

Tuesday 28 August 2012

Pulau Pari - Kep Seribu Kecewa dengan MAROTRAVEL

Kesan yang berbeda kami dapatkan dari MAROTRAVEL, dimana kami diperlakukan tidak selayaknya sebagai tamu MAROTRAVEL, padahal kami sudah bayar sama seperti lainnya. Pernyataan arogannya memang memancing emosi karena menurut kami tidak pantas sebuah jasa travel melontarkan pernyataan seperti itu. "Kami lagi sibuk mengurusi tamu kami yang lain" "Tamu kami bukan hanya kalian, masih banyak tamu yang lain yang perlu kami urusi" Arogan sekali bukan?? Bukankah kami juga tamu mereka yang harus diperlakukan sama dengan tamu yang lain?? Atau sebenarnya pernyataan itu dilontarkan ke semua tamu MAROTRAVEL karena terlalu maruknya menerima job yang tidak diimbangi dengan pelayanan yang baik. Satu hari sebelum hari H tiba2 diinformasikan bahwa ada perubahan jadwal pulang, sehingga seharusnya pulang jam 1 siang dimajukan menjadi jam 9 pagi. Pada saat deal, tidak ada penjelasan akan ada perubahan jadwal sewaktu2 sehingga bisa diantisipasi. Kita protes dan minta penjelasan malah dia bilang semua sudah ada di website.Apa susahnya dijelaskan pada saat mau deal?Apa semua orang baca secara detail website MAROTRAVEL??Dan dengan enteng dia bilang kalo tidak mau, silahkan cari travel lainnya dan duit DP dikembalikan 100%. Kau pikir dengan membayar semua DP sudah cukup?? Kami sudah planning ini dari sebelumnya, waktu, biaya dan lain2nya sudah kami persiapkan. Apakah biaya persiapan itu bisa dibayarnya pakai duitnya yang mungkin terlalu banyak itu?? Yakin 100% tak pernah hal ini dipikirkan MAROTRAVEL.Kami terpaksa harus mengiyakan perubahan itu daripada gagal liburan ke pulau pari. Kami berharap besok pagi bisa ketemu dengan ownernya yang bernama MARO karena informasi perubahan itu kami taunya dari staf MAROTRAVEL.Dan berharap si owner tau persis kerja sebuah jasa layanan.Ternyata eh ternyata besoknya kami ketemu dengan MARO di muara angke, jawaban yang kami terima sama saja dengan stafnya itu. Like boss like anak buah. Muncul pernyataan2 arogan dari pemilik MAROTRAVEL yang membuat emosi di pagi hari. Emosi ditahan supaya liburan bisa menyenangkan dengan niat nanti setelah liburan kekecewaan dan ketidakpuasan ini harus diketahui khalayak banyak supaya kejadiannya tidak dialami seperti yang kami alami.
Mudah-mudahan kau sadar hai MARO, pemilik MAROTRAVEL dengan pelayananmu yang mengecewakan tersebut.Sekarang mungkin kau bisa menikmati duit dari customermu yang banyak kecewa karena pelayananmu itu, tapi suatu saat semua dunia travel dan customer akan mencemoohkanmu...
Pesan untuk setiap orang yang hendak ke pulau seribu menggunakan travel, hindari dan jauhkan MAROTRAVEL bila tidak mau kecewa.

Salam kecewa dari customer MARO TRAVEL

JACKPUR

Monday 19 September 2011

Tak Jelas

Hampir 3 tahun blog ini tak pernah di update isinya....maklum memang karena masih suam-suam kuku ketika membuat blog ini

Saat ini ingin rasanya ku menulis panjang, tapi karena masih di kantor, ku hanya mengungkapkan bahwa saat ini aku lagi bingung harus melakukan apa...

Banyak ide dan keinginan yang ada dalam pikiranku, tapi begitu mau dikerjakan, bingung yang mau dikerjakan lebih dahulu.....oh Lord....plis helep mi

Nantilah kulanjuti lagi ya...

Saturday 22 November 2008

Permulaan Cerita

Masih bingung mau nulis apa.....maklum ini pertama kali diriku mencoba menuangkan pikiran dan perasaanku dalam bentuk tulisan. Kalo selama ini cuma dipendam sendiri, tapi sekarang coba diungkapkan dalam tulisan di blog.
Mungkin tulisan2 dalam blogku ini kurang menarik untuk dibaca oleh khalayak publik karena diriku bukanlah penulis yang berbakat yang dapat menulis dengan gaya bahasa yang mudah untuk dipahami oleh orang banyak. Tapi aku mau belajar bagaimana menuangkan perasaan dan pikiranku dalam bentuk tulisan karena memang tak gampang untuk bisa melakukannya. Untuk itu saran, kritikan dan masukan2 dari para pembaca sekalian sangat berarti bagiku.
Aku tak tau apakah sudah terlambat bagiku untuk membuat satu blog pribadi yang bisa dibaca banyak orang. Sementara kulihat banyak sekali orang2 memiliki blog sendiri dan menuliskan kisah hidup mereka. Seperti menulis dalam buku diary begitulah dalam pikiranku. "mulailah belajar menulis isi pikiran dan perasaan kita sendiri dan bukan hanya menjiplak dari apa yang orang tulis"mungkin pernyataan inilah yang mendorongku agar membuat blog pribadi dan menuliskan segala pikiran dan perasaanku dalam bentuk tulisan dalam blog. Meskipun aku bukanlah penulis ulung, tapi aku mau belajar untuk menyatakan pikiran dan perasaanku atas apa yang telah dan tengah terjadi dalam hidupku. Mungkin hal itu akan berguna bagiku di kemudian hari dan mungkin juga bagi para pembaca sekalian.
Inilah yang ada dalam pikiranku perihal membuat dan menulis dalam blog yang baru ini. Mudah2an ini jadi permulaan yang baik untuk membuatku lebih baik lagi.
Kutunggu respon dan comment dari pembaca sekalian. Dan tunggu juga cerita2ku selanjutnya.